Minggu, 18 September 2011

Hari Baik-Buruk Menurut Kalender Hijriyah

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga untuk memperoleh
kebaikan dan keberkahan, maka sebaiknya kita memilih hari yang baik dan
tepat untuk melakukan aktivitas. Misalnya akad pernikahan, memulai usaha,
memulai membangun rumah, melakukan kontrak kerja, pindah rumah, bepergian dan lainnya. Karena hari-hari itu tidak sama nilainya, ada yang baik untuk aktivitas tertentu dan tidak baik untuk aktivitas yang lain, dan ada juga
hari yang nahas (sial) sepanjang hari.

Allah swt berfirman: "Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang
nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang
menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan." (Fushshilat/41: 16)

"Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus." (Al-Qamar/54: 19).

Tentang hari-hari pilihan, Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Hindarilah
melakukan safar (bepergian) pada hari ketiga, keempat, ke 21 dan ke 25
setiap bulan, karena hari-hari itu adalah hari nahas." (Makarimul Akhlaq: 424)

Beliau juga mengatakan:

Tanggal 1 : Baik untuk menjumpai penguasa, mencapai hajat, jual-beli, bercocok tanam, dan bepergian.

Tanggal 2 : Baik untuk bepergian, dan mencapai hajat.

Tanggal 3 : Buruk dan tidak baik untuk seluruh kegiatan

Tanggal 4 : Baik untuk perkawinan, dan tidak disukai untuk bepergian.

Tanggal 5 : Buruk dan na’as.

Tanggal 6 : Diberkati, baik untuk perkawinan, dan mencapai hajat.

Tanggal 7 : Diberkahi, terpilih dan baik untuk segala yang diinginkan dan

rencana usaha.

Tanggal 8 : Baik untuk semua hajat kecuali bepergian.

Tanggal 9 : Diberkahi, baik untuk semua yang diinginkan manusia, dan siapa yang bepergian pada hari ini ia akan dianugerahi harta dan akan melihat setiap kebaikan dalam bepergiannya.

Tanggal 10 : Baik untuk semua hajat kecuali mendatangi penguasa; orang yang lari dari penguasa pada hari ini ia akan tertangkap; orang yang kehilangan sesuatu akan didapatkan; hari ini sangat baik untuk jual-beli.

Tanggal 11 : Baik untuk jual-beli, dan mencapai semua hajat kecuali mendatangi penguasa; dan baik untuk melakukan persembunyian.

Tanggal 12 : Hari ini baik dan penuh berkah; capailah hajat anda dan berusahalah insya Allah tercapai.

Tanggal 13 : Sepanjang hari ini na’as, maka waspadalah dalam seluruh urusan.

Tanggal 14 : Sangat baik untuk mencapai seluruh hajat dan usaha.

Tanggal 15 : Baik untuk semua hajat yang diinginkan, maka capailah hajat Anda, insya Allah tercapai.

Tanggal 16 : Buruk dan tercela untuk segala sesuatu.

Tanggal 17 : Baik dan terpilih untuk mencapai keinginan, perkawinan, jual-beli, bercocok tanam, mendirikan bangunan, mendatangi penguasa untuk suatu hajat, insya Allah tercapai.

Tanggal 18 : Terpilih dan baik untuk bepergian, dan mencapai hajat; orang yang melakukan perlawanan terhadap musuhnya ia akan memperoleh kemenangan dengan kekuasaan Allah swt.

Tanggal 19 : Terpilih dan baik untuk seluruh amal perbuatan; anak yang dilahirkan pada hari ini ia akan diberkahi.

Tanggal 20 : Sangat baik dan terpilih untuk mencapai hajat, bepergian, mendirikan bangunan, bercocok tanam, melangsungkan resepsi perkawinan, dan mendatangi penguasa; hari ini penuh berkah dengan kehendak Allah swt.

Tanggal 21 : Hari na’as sepanjang hari.

Tanggal 22 :Terpilih dan baik untuk jual-beli, mendatangi penguasa, bepergian, dan bersedekah.

Tanggal 23 :Terpilih dan sangat baik khusus untuk perkawinan, perdagangan, dan mendatangi penguasa.

Tanggal 24 : Hari na’as dan tercela.

Tanggal 25 : Buruk dan tercela, waspadalah melakukan sesuatu.

Tanggal 26 : Baik untuk mencapai seluruh hajat kecuali perkawinan dan bepergian; hendaknya bersedekah Anda akan merasakan manfaatnya.

Tanggal 27 : Sangat baik dan terpilih untuk mencapai semua hajat dan apa yang diinginkan, dan mendatangi penguasa.

Tanggal 28 : Berimbang antara baik dan buruk.

Tanggal 29 : Terpilih dan sangat baik untuk semua hajat orang yang sakit pada hari ini akan cepat sembuh; orang yang bepergian pada hari ini hartanya akan terkena musibah,dan orang yang lari akan kembali.

Tanggal 30 : Terpilih dan sangat baik untuk semua hajat, jual-beli, perkawinan, dan bercocok tanam; orang yang sakit pada hari akan cepat sembuh; anak yang lahir pada hari ini ia memiliki sifat tabah dan diberkahi, dimuliakan urusannya, jujur lisannya, dan setia terhadap janji.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Jika terpaksa melakukan aktivitas pada hari nahas atau hari yang tidak baik, maka hendaknya bersedekah sebelum melakukan aktivitas dan membaca doa penolak bala.

Sumber : milis yahoogroups
http://www.indospiritual.com/artikel_hari-baik-buruk-menurut-kalender-hijriyah.html

MEMBUKA USAHA

Dikutip dari Majalah Ummi, April 2008
Pak Gozali,
Saya karyawati berusia 35 tahun, sudah menikah dengan dua anak. Saya ingin membuka kios penjualan produk-produk islami, dari buku, vcd, jilbab, hingga souvenir. Namun, karena keterbatasan dana, agaknya saya hanya bisa memulai langkah dengan membuka etalase di halaman rumah.

Saya tinggal di lingkungan ekonomi menengah ke bawah. Rumah saya tidak di tepi jalan raya, tapi gang rumah saya cukup besar sehingga lalu-lalang kendaraan cukup banyak. Di sekitar rumah saya juga banyak terdapat Taman Kanak-Kanak Islam. Di rumah, saya telah membuka usaha isi ulang air minum yang dikelola suami.
Apa saja yang harus saya perhatikan supaya usaha saya ini berkembang? Bagaimana penataan tempat yang baik supaya dengan dana yang terbatas, orang tetap berminat berkunjung?
Terima kasih.
Nyonya Y.

Jawaban:
Sebelumnya saya ucapkan salut atas niat Anda untuk membantu keuangan keluarga dengan ikut membuka usaha. Walau dengan keterbatasan tempat dan modal, tentunya bukan halangan untuk membuka usaha sendiri.
Tempat yang ramai atau di pinggir jalan bukan jaminan usaha akan ikut ramai. Kita harus mempertimbangkan kecocokan antara barang yang kita jual dengan kebutuhan dan selera orang-orang yang lalu lalang di depan rumah. Kalau menurut Anda mereka adalah kalangan ekonomi menengah kebawah, maka tentu harga-harga barang yang dijual pun harus disesuaikan dengan isi kantong mereka.
Dan karena barang yang ingin Anda jual terbatas untuk kalangan tertentu saja, maka pastikan cukup banyak kalangan tersebut di sekitar rumah. Banyaknya TK Islam memang bisa menjadi salah satu cirinya. Namun Anda bisa lebih memastikan lagi dengan melakukan survey kecil-kecilan. Mudah saja, coba tanya konsumen usaha air isi ulang suami Anda, seberapa besar kebutuhan mereka terhadap barang-barang yang ingin Anda jual. Sehingga Anda bisa lebih fokus hanya menjual barang yang permintaannya cukup tinggi saja. Misalnya fokus di buku dan VCD, atau fokus di jilbab dan aksesories.
Mengenai penataan tempatnya tentu saja Anda yang lebih tahu persis bagaimana kondisi rumah Anda, letak dan posisi etalase dan sebagainya. Namun secara umum dapat saya sarankan agar Anda menempatkan barang-barang yang perputaran tinggi dan punya masa kadaluarsa lebih cepat seperti majalah dan kaset di depan, dan barang yang lebih 'awet' seperti buku di belakang. Karena majalah dan kaset sering berganti-ganti dan berwarna-warni maka penempatan di depan akan memberikan kesan barang-barang di toko Anda selalu up to date.
Ada beberapa barang yang seringkali dibeli secara impulsif, yaitu dibeli tanpa rencana tapi karena menarik warna atau bentuknya. Misalnya saja aksesories dan pernak-pernik yang tidak terlalu mahal, atau buku saku yang praktis. Tempatkan benda-benda seperti ini di dekat kasir atau di jalur masuk/keluar agar konsumen 'tergoda' untuk membelinya. Sedangkan yang tidak masuk kategori impulsif dimana pembeliannya lebih terencana, serius atau harganya agak mahal, misalnya saja buku-buku referensi atau kamus bisa ditempatkan lebih di belakang. Karena pembeliannya lebih karena faktor 'niat' maka letaknya kurang strategis pun pasti dicari, atau ditanyakan pada penjaga toko.
Oh ya, bicara mengenai penjaga toko, tentunya ini faktor yang cukup penting untuk diperhatikan. Karena Anda bekerja di luar rumah, maka memutuskan siapa yang akan mengelola toko menjadi hal yang sangat penting diputuskan sebelum memulai. Apakah suami Anda bisa mengelola dua usaha sekaligus? Atau Anda bisa mengendalikan toko dari jakak jauh? Bukan hanya mengenai penjaga tokonya lho, tapi juga siapa yang akan belanja, termasuk memutuskan barang apa saja yang perlu dibeli dan sebagainya. Jangan sampai Anda serahkan sepenuhnya pada karyawan, tapi ia sendiri tidak cukup berani atau tidak cukup jeli dalam melihat kebutuhan pasar.
Kalau suami yang nantinya akan mengelola tokonya, maka pastikan keuangan usaha ini tidak dicampur dengan usaha air minumnya. Uangnya sih boleh saja bercampur, tapi pencatatannya tetap harus dipisah. Karena kita perlu tahu bagaimana jalannya kedua usaha tersebut masing-masing agar bisa melakukan evaluasi. Dan tentunya keuangan pribadi pun tidak boleh bercampur dengan keuangan usaha. Tentunya Anda tidak mau usaha Anda gagal berkembang karena digerogoti oleh pengeluaran pribadi. Atau sebaliknya, usahanya kurang bagus tapi disubsidi terus dari uang gaji Anda.
Dan saran terakhir dari saya. Sebagus apapun Anda menata toko, sebagus apapun Anda menyediakan kebutuhan konsumen, tentu tidak akan ramai konsumen yang belanja jika mereka tidak tahu berbagai kelebihan dari toko Anda. Betul kan?
Oleh karena itu jangan lupa untuk selalu berpromosi alias menyampaikan pada konsumen dan calon konsumen untuk datang dan belanja di toko Anda. Promosi tidak harus dalam bentuk iklan di media masa, tapi bisa juga dengan melalui berbagai macam kegiatan. Bisa dengan kerjasama dengan TK Islam di sekitar rumah, mensponsori kegiatan keislaman di lingkungan, membagikan brosur kepada konsumen usaha air minum suami, dan sebagainya.


Salam.
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
Hobi dan keterampilan bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha. Contohnya?
Punya usaha (bisnis) sendiri? Itu memang keinginan banyak orang, termasuk para wanita. Apalagi di zaman serba mahal seperti sekarang. Punya usaha untuk menambah penghasilan keluarga tak pelak menjadi dambaan para wanita, utamanya ibu rumah tangga.
Masalahnya, memulai usaha bukanlah sesuatu yang mudah. ”Mau usaha apa ya? Bingung deh,” begitu kalimat yang kerap meluncur dari bibir Riyanti, ibu rumah tangga yang telah sejak lama ingin berbisnis. Tapi rupanya, meski tahun demi tahun berganti, ibu dua anak ini tak kunjung menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Mudah-mudahan, saran dari perencana keuangan, Mike Rini, berikut ini bisa membantu Riyanti dan para ibu lainnya untuk memulai usaha.
Menurut Rini, wanita memang harus berani melakukan sesuatu untuk menambah penghasilan keluarga. Apalagi di saat ekonomi sulit seperti sekarang. ”Ibu-ibu rumah tangga harus mempunyai penghasilan sendiri. Besar atau kecil nominalnya, itu nomor sekian yang penting dengan usaha tersebut ada kemandirian dari ibu-ibu rumah tangga,” papar Mike. Tak perlu muluk-muluk dengan langsung membuka usaha berskala besar. Pilih saja usaha rumahan. Usaha ini lebih murah, tidak perlu menyewa tempat, dan Anda masih bisa menangani urusan rumah tangga.
Bagaimana caranya memulai bisnis rumahan ini? Ibaratkan saja bisnis ini seperti bernapas, makan, dan mandi. Maksudnya, kata Mike, jadikan bisnis ini sebagai kegiatan rutin sehari-hari, sebagaimana pekerjaan rumah tangga. Contohnya, berjualan makanan yang Anda masak sendiri. Bisa juga memilih bisnis yang dilatarbelakangi oleh hobi atau keterampilan Anda, semisal: menjahit, berkebun, merangkai bunga, membuat pernak-pernik, dan lainnya. Anda yang terampil menjahit, bisa membuka jasa menjahit baju atau membuka butik yang menjual busana-busana hasil kreasi Anda. Suka berkebun? Membuka nurseri mungkin cocok untuk Anda. Lain lagi jika Anda hobi memasak. Membuka jasa katering bisa jadi pilihan yang menjanjikan.
Modal
Pilihan usaha sudah ditentukan. Tapi, bagaimana dengan modalnya? Syukur-syukur suami bersedia membantu. Jika keuangan suami tak memungkinkan, modal awal bisa diambil dari tabungan. Tabungan juga tak mencukupi? Mike menyarankan untuk menyisihkan sejumlah dana dari anggaran belanja. Bila jurus inipun tak bisa dilakukan karena serba mepet, mau tak mau Anda harus bekerja sama dengan orang lain.
Bisa juga Anda mengalihkan bisnis bukan dalam bentuk produk melainkan jasa. Pilihannya cukup beragam, semisal menjadi babysitter, guru les, menerima order menjahit, dan lainnya. Keunggulan dari bisnis jasa adalah tak memerlukan modal besar. ”Paling ongkos pulang pergi ke tempat tujuan. Untuk promosi, bisa dari mulut ke mulut, malah ada juga yang menempelkan pengumuman di sekolah, tembok atau pohon.”
Terkadang, seseorang memiliki modal tapi hanya sedikit. Sebutlah misalnya, kurang dari Rp 1 juta. Bisa apa dengan uang sejumlah ini? Jangan kecil hati dulu. Menurut Mike, banyak pilihan bisnis dengan modal di bawah Rp 1 juta. Misalnya, menjual gorengan, bubur kacang hijau, masakan matang, bisnis multi level marketing (MLM), dan lainnya.
Bisnis seperti ini memang sudah ditekuni banyak orang. Artinya, tingkat persaingan sangat ketat. Tapi, jangan takut dengan persaingan. ”Jadikan persaingan sebagai kompetisi yang sehat dan membuat para ibu makin kreatif,” ujar Mike. Jika Anda berbisnis makanan, ciptakan masakan dengan resep yang berbeda dibandingkan yang lain. Bentuk, kemasan, dan penyajian juga harus dibuat semenarik mungkin. Jangan lupakan pula pelayanan yang baik agar pembeli senang.
Ketika mulai berbisnis, utamanya mereka yang bermodal kecil, kerapkali disergap rasa malu. Muncul pula kecemasan jika usahanya gagal atau merugi. ”Singkirkan pikiran seperti itu. Namanya usaha pasti ada untung-rugi. Kalau usaha gagal, mungkin Anda akan malu. Itu wajar. Tapi mengapa harus malu, toh Anda bukan maling atau koruptor,” kata Mike bersemangat. Bila dijalankan dengan baik, bisnis rumahan bisa balik modal dalam waktu dua tahun. Bila dalam waktu dua tahun, modal belum juga kembali, artinya ada sesuatu yang harus diperbaiki. Cobalah introspeksi diri di mana kesalahannya. Nah, kini Anda sudah siap berbisnis, bukan?
Sumber : Republika


 

KARAKTERISTIK SEORANG WIRAUSAHA ISLAM

Dalam ajaran Islam, ada beberapa sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu :
1. Sifat takwa, tawakal, dzikir dan syukur
Sifat-sifat di atas harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan (praktek bisnis) sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa : barang sapa yang takwa kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak cepat menyerah. Berdzikir artinya selalu menyebut Asma Allah dalam hati dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara dalam segala keadaan. Selalu ingat Allah membuat hati menjadi tenang, segala usaha dapat dilakukan dengan kepala dingin dan lancar. Selain itu rasa syukur juga akan membuat hati menjadi tenang, ungkapan rasa syukur ini dapat dilakukan baik secara diam-diam dalam hati maupun diucapkan dengan lisan atau dalam bentuk perbuatan.
2. Jujur
Dalam suatu hadis dinyatakan : Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan (HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar hutang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain akan membuat ketenangan lahir dan batin.
3. Niat suci dan ibadah
Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh dalam bisnis akan dipergunakan kembali di jalan Allah.
4. Adzan dan bangun lebih pagi
Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya, agar mulai bekerja sejak pagi hari, selesai sholat subuh, jangan kamu tidur, bergeraklah, carilah rizki dari Tuhanmu. Para malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
5. Toleransi
Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, lamat diawak katuju diurang (Minang) harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis. Dengan demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah bergaul, komunikatif, praktis, tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi, toleransi terhadap langganan, dan tidak kaku.
6. Berzakat dan berinfaq
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya muslim yang bergerak dalam bidang bisnis. Harta yang dikelola dalam bidang bisnis, laba yang diperoleh harus disisihkan sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang, melainkan menjad tabungan yang berlipat ganda baik di dunia maupun diakhirat. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menyatakan :
�Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orangyang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.
Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq�Alaih).
Al Qur�an menyatakan : Barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak disangka-sangka. (QS. At Thalaq : 2-3).
7. Silaturrahmi
Orang bisnis seringkali melakukan silaturrahmi dengan partner bisnisnya ataupun dengan langganannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam bahwa seorang Islam harus selalu mempererat silaturrahmi satu sama lain. Manfaat silaturrahmi ini di samping mempererat ikatan persaudaraan, juga sering kali membuka peluang-peluang bisnis yang baru. Hadis Nabi menyatakan :
Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturrahmi (HR. Bukhari).
Kegiatan produksi saat ini sudah menggunakan mesin yang serba canggih, tidak dapat dilakukan oleh orang-orang awam, akan tetapi harus menggunakan manajemen yang baik. Haruslah seorang wirausaha yang akan mengurusnya, sebab segala sesuatu urusan akan hancur apabila diurus oleh orang yang bukan ahlinya. Seperti dinyatakan dalam hadis berikut :
Apabila urusan di serangkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR. Bukhari).
Fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, controlling, sangat membutuhkan seorang wirausaha dalam pelaksanaannya, seupaya perusahaan, organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

8 ANAK TANGGA SUKSES KARIER

Menurut Murphy and Peck (1980 : 8) ada delapan anak tangga untuk mencapai puncak karier yang dapat pula digunakan untuk berwirausaha dalam mengembangkan profesinya, yaitu :
1. Mau kerja keras (Capacity for Hard Work), sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada.
2. Bekerjasama dengan orang lain(Getting Things Done With &Through People), seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance), bukan berarti penampilan muka yang elok tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin.
4. Yakin (Self Confidence), diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya berputar membuat rencana dan perhitungan alternatif.
5. Pandai membuat keputusan (Making Sound Decision), Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan.
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (College Education), Pendidikan baik formal maupun non formal akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini adalah adanya tambahan pengetahun.
7. Ambisi untuk maju (Ambition Drive), seorang wirausahawan dituntut pantang menyerah. Dan harus punya semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
8. Pandai berkomunikasi (Ability to communicate), berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi yang baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang mengembangkan karir di masa depan.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

6 SIFAT TERPUJI DALAM PERDAGANGAN

Menurut Imam Al Ghazali ada enam sifat perilaku yang terpuji dilakukan dalam perdagangan, yaitu :
1. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang, yaitu menjual barang lebih murah dari saingan atau sama dengan pedagang lain yang sejenis.
2. Membayar harga agak lebih mahal kepada pedagang miskin, ini adalah amal yang lebih baik dari pada sedekah biasa. Jika membeli barang dari seorang penjual yang miskin maka lebihkanlah pembayaran dari harga semestinya.
3. Memurahkan harga atau memberi potongan kepada pembeli yang miskin, ini akan memiliki pahala yang berlipat ganda.
4. Bila membayar hutang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang ditentukan.
5. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini sesuai dengan prinsip bahwa �pembeli adalah raja�. Sebab penjual harus menjaga hati langganan agar langganan puas, kepuasan konsumen adalah target pedagang.
6. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih bila orang miskin itu tidak mampu membayarnya dan membebaskan mereka dari hutang jika meninggal dunia.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

Kunci Sukses Bisnis


Kedewasaan seorang entrepreneur amat ditentukan oleh sebarapa tegar ia menghadapi tantangan-tantangan yang datang. Ia tak mudah putus asa meski jatuh berkali-kali. Ketika jatuh, ia segera berdiri dan melihat masalah yang dihadapinya sebagai jalan menuju kesuksesan berikutnya. Risiko baginya adalah bibit kesuksesan bukan musibah.
Dalam menghadapi berbagai risiko, seorang entrepreneur unggulan harus memiliki sejumlah tips sehingga ia lebih mudah merefleksikan risiko di depan mata guna mencari jalan keluarnya. Salah satu tips menjadi entrepreneur unggulan dicetuskan oleh dari pakar manajemen bisnis, Dr. Rhenald Kasali. Menurutnya, ada 5 prinsip penting yang harus dipegang agar seseorang entrepreneur bisa sukses berwirausaha, yaitu:
1. Reputasi
Senantiasa menjaga reputasi (nama baik). Hal ini amat penting sebab tanpa nama baik tidak mungkin kita mendapatkan kepercayaan orang. Tidak ada kepercayaan, tidak ada bisnis.
2. Tumbuh dari bawah.
Sukses tidak mungkin dicapai dalam semalam. Sukses senantiasa dimulai dengan langkah kecil bahkan dari nol. Tentu titik nol bagi setiap orang tidaklah sama. Sebagai contoh, jika kita pernah kuliah atau bekerja maka setidaknya kita sudah punya jaringan dan pengetahuan dasar atau paling tidak cara berpikir yang lebih maju dibandingkan mereka yang belum pernah kuliah atau kerja.
3. Konsentrasi.
Jika kita telah memutuskan untuk masuk ke bidang tertentu maka kita harus fokus dan berkonsentrasi. Jangan satu belum beres, sudah mau memulai bidang yang lainnya. Konsentrasi juga menuntut ketekunan kita. Percayalah, di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan ketekunan. Jangan mudah putus asa!
4. Anti kerumunan.
Tidak terjun ke tempat atau bidang yang telah banyak dimasuki orang (bukan pengikut) kecuali mampu memberikan nilai lebih yang membedakan kita dengan pemain sebelumnya. Misalnya kualitas produk yang lebih baik dan lebih murah dari pesaing. Maka alangkah baiknya jika kita memulai sebuah bisnis bukan dengan motivasi latah atau sekadar ikut-ikutan saja. Ciptakan sesuatu yang berbeda!
5. Modal hanya pelengkap.
Hampir semua orang yang saya temui menyatakan mereka sebenarnya ingin berwirausaha hanya saja ada kendala modal uang. Mereka berpikir untuk memulai suatu usaha harus ada modal besar, berbentuk PT, punya kantor, sekretaris, dsb. Padahal kita bisa mulai dengan modal sangat kecil atau mengajukan pinjaman ke pihak lain (bank, kenalan atau saudara). Jika cerdas, kita bisa memulai suatu usaha tanpa modal uang sama sekali. Misalnya dengan sistem titip jual (konsinyasi).
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

10 Rahasia Pengusaha Sukses



Menjalankan sebuah usaha pribadi adalah cara yang kreatif, fleksibel dan menantang untuk menjadi bos bagi diri sendiri dan memetakan masa depan Anda. Ini adalah menciptakan sebuah kehidupan. Dari tempat yang nyaman di sebuah perusahaan dimana gaji secara teratur diterima, Anda akan memasuki teritori bisnis yang penuh dengan ketidakpastian.
Adakah cara untuk menentukan apakah Anda dapat menjadi pengusaha berhasil, atau lebih baik bekerja untuk orang lain?. Tidak ada formula untuk sukses. Namun, kebanyakan pengusaha sukses membagi 10 karakter ini. Cek jika Anda memiliki salah satunya:
1. Berpikir sukses.
Untuk mendapatkan kesuksesan yang diinginkan, Anda perlu bermimpi besar. Setiap kesuksessan dimulai dengan impian besar. Anda perlu memiliki impian besar bagi diri Anda- Anda ingin menjadi kaya, terkenal atau berkecukupan. Namun mimpi saja tidak cukup. Anda harus aktif memvisualkan sukses dalam pikiran Anda sehingga dapat Anda rasakan. Bagaimana rasanya melipatgandakan income Anda? bagaimana hidup akan berubah?
Pengusaha sukses memiliki sikap keterbukaan dan keyakinan yang dapat Anda miliki. Para pakar manajemen telah mengajarkan pada kita kekuatan visualisasi- dengan melihat diri kita didalam pikiran untuk mencapai impian-impian kita. Jika Anda ingin menjadi penulis sukses, gambarkan diri Anda menandatangani buku di kerumunan orang yang antri minta tanda tangan Anda. Dan proses ini harus diingimbangi dengan tindakan yang konstan! Anda harus berfikir jika Anda dapat meraih sukses di setiap menit
2. Memiliki hasrat pada apa yang kerjakan.
Anda memulai bisnis untuk merubah sebagian atau seluruh hidup Anda. Untuk melakukan perubahan ini, Anda perlu mengembangkan atau membuka hasrat personal Anda terhadap perubahan baru. Keberhasilan akan datang jika Anda mencintai apa yang Anda kerjakan. Mengapa? Karena kita akan lebih bersemangat mengejar tujuan terhadap apa yang kita cintai. Jika Anda membenci pekerjaan Anda sekarang, apakah Anda akan berhasil? Tidak sama sekali! Meskipun Anda menjadi kompeten melakukan tugas tersebut, namun Anda tidak akan pernah meraih keberhasilan yang besar. Anda akan mencapai performa puncak dan melakukan sesuatu untuk meraih sukses jika Anda melakukan sesuatu yang menjadi minat Anda. Pengusaha sukses tidak peduli jika mereka menghabiskan 15 atau 18 jam sehari untuk mengurus bisnisnya karena mereka memang mencintai apa yang mereka kerjakan. Keberhasilan dalam bisnis adalah masalah kesabaran dan kerja keras, yang hanya didapatkan jika Anda memiliki hasrat terhadap tugas dan kegiatan yang Anda kerjakan.
3. Fokus pada kelebihan Anda.
Mari kita hadapi; Anda tidak dapat menjadi apapun bagi semua orang. Kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar efektif, Anda harus mengenali kelebihan dan berkonsentrasi pada hal tersebut. Anda akan menjadi semakin sukses jika mampu menggabungkan dengan upaya Anda di area yang Anda kuasai dengan baik. Misalnya, dalam bisnis, Anda memiliki insting marketing yang bagus, kemudian pertajam kelebihan ini dan gunakan dengan maksimal. Mintalah bantuan di area yang tidak Anda kuasai, misalnya akuntansi atau pembukuan. Untuk merubah kelemahan menjadi kekuarangan, pertimbangkan untuk mengikuti training formal.
4. Pantang memikirkan kemungkinan gagal.
Ayn Rand, di dalam novelnya The Fountainhead, menulis, “Bukan sikap manusia- atau makhluk hidup, untuk memulai dengan menyerah.” Sebagai seorang pengusaha, Anda harus sepenuhnya percaya dengan sasaran dan apa yang Anda lakukan. Pikirkan apa yang Anda kerjakan akan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan diri Anda sendiri. Anda harus memiliki keyakinan yang kuat atas ide, kemampuan dan diri Anda sendiri. Anda harus yakin dibalik bayangan keraguan, Anda memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengatasinya. Semakin Anda mengembangkan keyakinan untuk mencapai sasaran, semakin cepat Anda mendapatkannya. Namun, keyakinan Anda harus diimbangi dengan perhitungan resiko. Pengusaha sukses adalah mereka yang menganalisa dan meminimalkan resiko untuk mendapatkan profit. Seperti yang sering mereka katakan, “tanpa keberanian, tidak ada kemenangan.”
5. Rencanakan dengan baik.
Anda memiliki visi, dan yakin dapat mencapai visi Anda. Tapi, tahukan Anda bagaimana mencapai visi Anda? Untuk mencapainya, Anda harus memiliki tujuan konkrit sebagai batu loncatan untuk visi Anda. Tulislah sasaran Anda: jangan melakukannya hanya untuk berfantasi. Anda harus merencanakan tindakan Anda agar memberikan kontribusi untuk meraih visi. Kemampuan Anda untuk menetapkan sasaran dan membuat perencanaan adalah keterampilan yang diperlukan untuk sukses.
6. Kerja Keras!
Setiap pengusaha sukses bekerja keras. Tidak ada orang sukses hanya dengan berpangku tangan. Seperti yang dikatakan Brian Tracy , “Anda bekerja selama 8 jam sehari untuk bertahan hidup; semua hal setelah 8 jam sehari adalah untuk kesuksesan.” Tanyakan pada pengusaha sukses dan mereka akan mengatakan pada Anda bahwa mereka harus bekerja lebih dari 60 jam dalam seminggu di awal bisnis mereka. Bersiaplah menguncapkan selamat tinggal pada acara nongkrong bersama setelah jam kerja, atau berjalan-jalan diakhir pekan. Jika Anda berada di tahap awal, Anda harus bernafas, makan dan minum dengan bisnis sampai bisnis Anda bisa berjalan. Kerja keras akan mudah jika Anda memiliki visi, sasaran yang jelas, dan hasrat pada apa yang Anda kerjakan.
7. Terus-menerus memperluas jaringan.
Di dalam bisnis, Anda dinilai oleh perusahaan yang Anda jalankan - dari tim manajemen, dewan direksi, dan rekan stratejik. Bisnis selalu memerlukan bantuan, terlebih usaha kecil. Penting untuk membentuk aliansi dengan orang-orang yang dapat membantu Anda, dan yang dapat Anda bantu. Agar berhasil dalam bisnis, Anda harus memiliki ketrampilan networking yang bagus dan selalu jeli melihat peluang yang ditawarkan kontak Anda.
8. Kemauan untuk Belajar.
Anda tidak harus bergelar MBA atau PhD untuk berhasil dalam bisnis. Kenyataannya, banyak pengusaha yang tidak menyelesaikan pendidikan menengah mereka. Studi menunjukkan kebanyakan millioner memiliki intelegensi rata-rata. Namun, mereka meraih potensi secara penuh untuk mencapai tujuan finansial dan bisnis, karena mereka mau belajar. Untuk berhasil, Anda harus mau bertanya, ingin tau, tertarik dan membuka pada pengetahuan baru. Kemauan untuk belajar menjadi hal yang penting seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan menjalankan bisnis.
9. Memiliki keteguhan dan keyakinan.
Tidak seorangpun yang mengatakan jalan menuju sukses itu mudah. Disamping intensitas dan kerja keras, terkadang Anda mengalami kegagalan. Beberapa pengusaha sukses mengalami kemunduran dan kekalahan, bahkan bangkrut, namun mereka segera bangkit untuk membuat perhitungan. Ingatlah, jika Anda memiliki keteguhan, tidak ada yang dapat menghentikan Anda.
10. Disiplin pribadi.
Thomas Huxley mengatakan, “Lakukan apa yang harus Anda lakukan, apakah Anda menyukainya atau tidak .” Disiplin-diri adalah kunci sukses. Kemauan yang kuat akan mendorong diri Anda untuk menebus harga kesuksesan - melakukan apa yang tidak disukai orang lain, menempuh perjalanan panjang, bertarung dan menjadi pemenang.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

Tahap-tahap Wirausaha Pemula

Kunci sukses menjadi seorang entrepreneurship/wirausahawan bukan terletak pada banyaknya uang yang dimiliki atau besarnya pasar, tapi terletak pada kemampuan melewati tahap-tahap berikut :
Pertama, mampu menghilangkan mental blocking/halangan mental. Ini artinya mampu mengalahkan diri sendiri, karena hambatan terbesar berasal dari diri kita sendiri. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan mental blocking ini, yaitu :
• Hitung resiko terbesar dan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi
• Hitung kemampuan untuk menanggung hal terburuk itu
Bisnis tentulah mengandung resiko. Oleh karena itu, seorang pemula diharapkan memilih bisnis yang beresiko kecil seperti dagang.
Kedua, mampu menguasai pasar.
Ini berarti :
• Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah
• Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal
• Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah dan bayar tangguh
• Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal secara tunai
Bila pasar telah dikuasai dan volume penjualan mulai meningkat, hal yang harus dilakukan adalah melihat kemungkinan memproduksi sendiri barang tersebut.
Ketiga, mampu memproduksi sebagian barang sesuai tuntutan pasar yang tidak dapat dipenuhi pemasok, sehingga perlu diproduksi sendiri.Secara perlahan harus mulai pula diperhitungkan untung ruginya memproduksi barang walaupun barang tersebut dapat diproduksi oleh pemasok. Dengan semakin besarnya volume penjualan dan produksi, jumlah karyawan pun akan semakin banyak. Nah, pada tahap ini dperlukan pembenahan manajemen organisasi.
Keempat, mampu mengatur organisasi dengan efektif dan efesien. Dengan semakin banyaknya jumlah karyawan, maka masalah antar karyawan bertambah pula. Oleh karena itu, perlu dibuat peraturan yang jelas yang mengatur hak dan keawajiban, atau pun mengatur pembagian pekerjaan di antara pekerja. Di sini perusahaan memerllukan dana tambahan untuk mengembangkan usahanya.
Kelima, mampu menarik dan menyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis yang kita laksanakan ini. Posisi tawar menawar harus setara, dalam arti saling membutuhkan. Mengenai jenis usaha yang dapat dijalankan sebenarnya tidak terlalu sulit. Dalam Islam yang dilarang jauh lebih sedikit daripada yang dibolehkan. Karena itu semuanya terpulang pada kemampuan kita untuk melihat peluang bisnis dan ini memerlukan kejelian yang harus terus diasah. Bagaimanapun juga, usaha apa saja asal halal pada dsarnya boleh dijalani, asal diniatkan untuk ibadah dan mencari ridho-Nya.
Cara yang efektif ketika kita ingin sukses dalam berwirausaha adalah mencontoh Rasulullah dalam mempraktekkan kehidupan bisnisnya. Bukankah teori mengatakan bahwa mencontoh itu lebih mudah daripada menciptakan, apalagi yang kita contoh adalah sosok pribadi yang unggul dalam kegiatan wirausaha. Rasul adalah sosok pribadi yang penuh kesungguhan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak ada satu amalpun yang dikerjakan Rasul tanpa kesungguhan. Kualitas yang unggul hanyalah akan lahir dari sebuah kesungguhan. Berusahalah sekuat tenaga untuk bekerja keras dan cerdas dengan hati yang tetap ikhlas sehingga apapun yang terjadi tidak akan mengurangi keyakinan dan selalu ridho kepada ketentuan-Nya, yang terpenting bagi kita adalah kesungguhan dalam ikhtiar kita.
Tugas kita hanya dua, meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Berusaha dengan sungguh-sungguh dalam setiap perencanaan sebab ketika kita gagal dalam berencana berarti kita sedang merencanakan kegagalan. Sekecil apapun yang kita lakukan harus dengan penuh kesungguhan karena sesuatu yang kecil dapat membentuk kesempurnaan walaupun kesempurnaan bukan sesuatu yang kecil. Bagaimana mungkin akan menyempurnakan sesuatu yang besar, kalau yang kecil-kecil saja kita sudah berantakan.
Ketika begitu banyak kesempatan dan peluang yang muncul didepan mata kita untuk memulai suatu usaha, maka keberanian untuk mengambil peluang tersebut menjadi amalah penting. Keragu-raguan apakah kita mampu dan berhasil dalam bisnis itu,sering membuat kita tidak berani melangkah dan akhirnya malah mengakibatkan penyesalan. Setelah melihat orang lain yang melakukannya berhasil dengan baik. Banyak yang mengatakan bahwa begitu banyak bakat yang sia-sia hanya karena kurangnya keberanian. Nah apakah Anda termasuk orang yang ragu-ragu tersebut ? Semoga saja tidak
Sumber Artikel Wirausaha Faozan Rahman

Seni Membangun Jaringan

Membangun jaringan adalah suatu seni karena tidak ada rumusan pasti tentang cara membangunnya. Jaringan bukan hanya sekedar kumpulan daftar nama atau urutan abjad dari relasi kita.
Kita bisa mengumpamakan jaringan seperti sebuah taman bunga yang penuh dengan aneka jenis tanaman. Keindahan dan kesuburannya tergantung pada kita sendiri sebagai tukang kebun. Sebagai tukan kebun, kita harus merancang landscape-nya dan menentukan komposisi tanaman di dalamnya. Kemudian, kita juga harus memelihara dan merawat setiap tanaman agar tumbuh subur dan berbuah pada masanya dengan penuh kasih dan kepedulian. Beberapa tanaman mungkin perlu disiram, yang lainnya perlu dipupuk, atau sebagian lain perlu dipangkas atau bahkan dicabut agar tidak merusak tanaman lainnya.
Bila kita tidak merawatnya, taman kita menjadi penuh dengan semak belukar. Taman tidak bisa menghasilkan bunga-bunga indah atau buah-buahan segar. Taman tidak berkembang dan tanaman tidak tumbuh dengan subur. Memang seperti itulah jaringan kehidupan yang kita miliki. Jika kita mengembangkan dan merawatnya, suatu saat kita akan menikmati hasilnya pada kehidupan kita selanjutnya.
Untuk mempermudah pemahaman, saya akan menceritakan kisah teman saya, bernama Andi. Andi seorang yang sangat supel dan ramah. Ia selalu menjadi pusat perhatian dalam setiap pesta atau pertemuan. Ia dapat membangun jaringan dengan mudah karena ia dapat dengan mudah mengenal setiap orang. Ia seperti seorang tukang kebun yang mudah memperoleh bibit tanaman baru dan menanamnya dalam taman kehidupan.
Tetapi, apakah ia benar-benar pembangun jaringan yang ulung? Ternyata Andi mudah melupakan kenalan atau teman barunya. Ia tidak pernah memelihara dan merawat relasi yang telah dibangunnya. Relasinya hanyalah seorang teman di kala senang. Andi terus mengembangkan jaringannya tanpa mau memelihara dan merawatnya.
Apa yang terjadi kemudian? Suatu saat Andi mengalami kejatuhan dalam bisnisnya. Ia terjebak utang yang cukup besar sehingga bisnisnya rontok. Dalam keadaan seperti ini ternyata semua kenalan dalam tumpukan kartu namanya tidak ada yang cukup merasa mengenal Andi.
Inilah seni membangun jaringan. Kita perlu memiliki komitmen dan kegigihan untuk selalu mengembangkan sekaligus merawat dan memelihara jaringan kehidupan kita. Ingat bahwa jaringan adalah kumpulan pribadi-pribadi unik dan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Pribadi-pribadi ini adalah kehidupan yang dinamis bahkan terkadang rapuh. Kita harus dapat menangani setiap pribadi dalam jaringan kita secara khusus bahkan seakan-akan kehidupan kita suatu saat nanti tergantung padanya.
Untuk menjadi pembangun jaringan yang handal kita tidak memerlukan bakat. Bagaimana jika saya seorang yang pemalu, introvert, bahkan terkesan sombong (untuk menutupi kelemahan saya yang memang tidak bisa bergaul). Bagaimana jika di setiap pertemuan atau pesta saya tidak bisa bergabung akrab dengan sesama saya?
Dalam pertemuan atau pesta, saya lebih suka menyendiri, mengamati mereka yang bergerombol dan saling berbagi cerita. Saya selalu merasa kesepian. Saya menciptakan “gua khayalan” yang membentengi saya dalam keramaian pesta.
Untuk membangun jaringan kehidupan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus mau “keluar dan bergerak” dari zona kenyamanan kita. Kita jangan menjadi orang kaku. Kita tidak harus menjadi bintang dalam suatu pesta atau dalam lingkungan kerja kita. Cobalah berkomunikasi. Jumpai dan bicaralah dengan satu orang siapa saja setiap hari. Berbagi ceritalah tentang kehidupan kita dan jadilah pendengar yang baik.
Kelompok Network 21 dalam jaringan bisnis AMWAY mengembangkan teknik yang disebut Prospekting. Tujuannya adalah untuk menemukan rekan bisnis yang prospektif untuk mengembangkan dan membangun jaringan bisnis mereka. Tetapi, cara atau teknik yang dipergunakan sangatlah sederhana dan mudah dilakukan.
Para distributor dalam Network 21 menyebut diri mereka sebagai seorang network builder – para pembangun jaringan. Namun, yang terpenting dalam perkembangan selanjutnya adalah bagaimana membangun hubungan orang-orang yang ada di dalam jaringan kita. Saya lebih senang menggunakan istilah network developer, yang berarti kita bertanggung jawab juga untuk mengembangkan kualitas Jaringan kita dengan membangun dan memberdayakan orang lain.
Inti dari teknik membangun Jaringan adalah dengan terus mengembangkan daftar nama. Tentu saja daftar pertama adalah nama orang-orang yang kita kenal. Untuk selanjutnya, yang lebih penting adalah daftar nama orang-orang yang belum kita kenal. Daftar ini harus senantiasa bertambah setiap saat. Misi kita dalam hidup ini adalah menambah daftar nama orang-orang baru dalam kehidupan kita. Ini bisa kita lakukan dengan bergabung dalam berbagai kegiatan sosial, perkumpulan atau organisasi sosial, klub olahraga atau seni. Kembangkanlah hobi kita bersama orang lain. Kita juga bisa bergabung dengan kursus-kursus. Selain untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, tempat-tempat seperti ini sangat efektif untuk meluaskan jaringan dan menambah daftar nama kita.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

Menjemput Rezeki dengan Berkah


“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semunya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Huud [11]: 6)
Kita diciptakan oleh Allah dilengkapi dengan rezeki. Rezeki ditentukan setelah empat bulan di perut ibu. Rezeki ada yang baik atau yang buruk, tergantung cara mengambilnya. Rezeki yang buruk karena cara mengambilnya yang buruk.
Setiap makhluk sudah ada rezekinya. Misalnya, Allah menciptakan pohon terbatas gerakannya. Karena pohon tak lincah maka makanannya didekatkan lewat akar. Rezekinya didekatkan, ini sengaja diatur oleh Allah.
Begitupun binatang, misalnya singa, pada waktu masih bayi dia tak bisa mengejar kijang, maka Allah menyediakan air susu di tubuh induknya. Ketika air susunya berhenti, Allah menggantinya dengan makanan yang diburu induknya. Setelah besar dia berburu sendiri. Makin kuat fisiknya, makin tinggi kualitas ikhtiarnya.
Begitupun manusia, dalam perut ibu rezekinya masuk lewat tali ari- ari karena belum bisa berbuat. Setelah lahir, walau tali ari-ari digunting, tetap saja bertemu dengan rezekinya lewat air susu ibu. Saat air susu berhenti, Allah menyediakan berbagai makanan yang kalau lapar tinggal menangis, maka rezeki akan datang. Makin dewasa harus makin gigih ikhtiarnya menjemput rezeki karena Allah telah menyiapkan kekuatan fisik, akal dan indera perasa.
Karenanya kita jangan malas mencari nafkah, binatang pun selalu berikhtiar untuk mendapatkan rezekinya. Rasulullah pernah terkesan kepada burung yang pergi dengan perut kosong, tapi setelah terbang kembali dengan perut kenyang. Jadi, kuncinya adalah terbang (bergerak) dan itu tak bisa didapatkan dengan sayap yang malas. Binatang yang tak mempunyai akal saja mati-matian iktiar hingga bisa bertemu dengan rezekinya. Mustahil manusia yang mempunyai akal tak bertemu dengan rezekinya.
Di negeri kita tak kurang sarjana ekonomi, tapi kebanyakan fakultas ekonomi hanya mempelajari teori ekonomi duniawi yang kapitalis. Padahal kita membutuhkan para ekonom yang komprehensif, yang selain mengerti teori ekonomi juga kuat iman dan bisa meraih rezekinya. Dengan kata lain kita membutuhkan para ekonom yang ahli dzikir, fikir dan ikhtiar.
Allah sudah menyiapkan perangkat ikhtiar lahiriah dan ruhiah. Kita membutuhkan tokoh-tokoh ekonomi yang tak hanya kuat berpikir, tapi juga bisa menggerakkan potensi. Membangkitkan kondisi ekonomi tak hanya dengan teori duniawi belaka, tetapi juga harus dengan teori tentang bagaimana Allah membimbing kita menemukan rezeki.
Negeri kita sekarang sedang krisis ekonomi, harga barang naik. Pemerintah dan rakyat masing-masing mempunyai kewajiban yang berbeda. Beban pemerintah lebih berat daripada rakyat hingga pertanggungjawabannya di hadapan Allah lebih tinggi. Karenanya para pejabat harus sekuat tenaga mencari jalan dengan kreatif agar rezeki dari Allah sampai kepada rakyat.
Kita pun harus memilih para pemimpin yang memiliki kapasitas keimanan dan keilmuan yang baik agar dengan kepemimpinannya bisa membuka pintu rezeki bagi kita.
Lalu bagaimana sikap kita sebagai rakyat menghadapi krisis ekonomi ini? Pertama, kita harus khusnudzon kepada Allah karena Allah sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Kalau kita yakin Allah akan menjamin, pasti akan bertemu dengan rezeki kita.
Kedua, kita harus mengevaluasi sikap kita terhadap rezeki yang Allah berikan. Ada orang yang diberi rezeki, namun rezekinya berubah menjadi musibah karena salah menyikapinya. Jangan-jangan Allah telah memberi banyak, tetapi kita kufur nikmat.
Misalnya para perokok yang gajinya Rp 600 ribu, kalau sehari merokok dua bungkus (per bungkus Rp 7 ribu), maka sebulan menghabiskan Rp 450 ribu. Sisanya hanya Rp 150 ribu hingga makanan istri dan anaknya tak layak. Ini zalim dan mempersulit diri sendiri karena sudah penghasilannya sedikit juga tak dimanfaatkan secara optimal.
Ketiga, lihatlah ikhtiar kita. Jangan-jangan ikhtiar kita belum benar, malas atau tak dengan ilmu. Segala sesuatu harus dengan ilmu, termasuk untuk mendapatkan rezeki, kalau tak pernah mencari ilmu, tak akan bertemu dengan rezekinya. Tak mau mencari ilmu sama dengan tak mau mendapatkan rezeki.
Selain gigih ikhtiar mencari rezeki, kita juga harus melakukan amalan yang disukai Allah. Amalan yang bisa membuka pintu rezeki misalnya shalat tepat waktu, memperbanyak istigfar, silaturahmi, dan sedekah.
Ya Allah, bukakan hati kami agar selalu yakin Engkaulah satu-satunya penjamin rezeki. Bimbinglah kami agar dapat menyempurnakan ikhtiar menjemput rezeki-Mu dengan cara yang Engkau ridhai.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

IKHLAS

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!
Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.
Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.
Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.
Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya. Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas. Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya. Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa. Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi. Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya, yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas. Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati. Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri. Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.
Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”
Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).
Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”
Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.
Nah, sahabat. Orang yang ikhlas adalah orang yang punya kekuatan, ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan. Alloohuakbar.
Oleh : Abdullah Gymnastiar
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman
http://ozan.lp2es.com/?cat=5

Sabtu, 17 September 2011

Surat Mujahidah Palestina untuk Muslimah di Indonesia


Quantcast
Pasca kepulangan tim Relawan Komat yang berangkat ke Gaza, Palestina, beberapa waktu lalu, sebuah surat khusus dari mujahidah Palestina dititipkan melalui Relawan KOMAT Palestina, al-Ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc.
Surat tersebut berbahasa Arab yang kemudian diterjemahkan oleh Divisi Kajian Komat Palestina, ustadz Abul Miqdad Al-Madany. Berikut isi surat terbuka yang diperuntukkan kepada para muslimah di Indonesia ini.
Bismillahirrahmanirrahim
Saudari-saudariku para muslimah di Indonesia…
Aku sampaikan salam penghormatanku untuk kalian, salam penghormatan Islam yang agung:

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Amma ba’du…
Kami adalah saudari-saudari muslimah kalian di Palestina. Kami tumbuh di medan ribath dan jihad. Dan kami selalu berusaha untuk berpegang teguh pada agama kami yang agung, serta mendidik anak-anak kami untuk itu. Karena berpegang teguh pada agama Islam adalah (satu-satunya) tali keselamatan, berdasarkan Firman Allah Ta’ala dalam Surah Ali Imran:
“Dan barang siapa yang menginginkan selain Islam sebagai agama, maka itu tidak akan diterima darinya, dan kelak di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.”
Karena itu, kami selalu berusaha untuk komitmen dengan al-Qur’an dan keislaman kami. Dan seperti itu pula komitmen pemerintahan Islam kami untuk menumbuhkan sebuah generasi yang selalu menjaga al-Qur’an, serta melahirkan ribuan penghafal Kitabullah di setiap tahunnya.
Dari bumi Palestina,medan ribath ini, kami mengirimkan surat persaudaraan dari lubuk hati yang dipenuhi cinta kepada saudari-saudari kami di Indonesia. Melalui surat ini, kami haturkan rasa terima kasih kepada semuanya atas sikap dan dukungan mereka untuk anak-anak bangsa Palestina kami.
Melalui surat ini juga, kami mendorong mereka untuk selalu mentarbiyah (membina) anak-anak mereka dengan tarbiyah Islamiyah dan komitmen dengan Syariat Allah; karena dalam itu semua terdapat pembinaan terhadap ruh dan jiwa, serta keteladanan terhadap akhlak Rasul kita yang mulia Shallallahu ‘ALaihi wa Sallam dan para sahabatnya yang mulia. Perhatikanlah sahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika mengatakan:
“Janganlah seorang dari kalian meminta dari dirinya selain al-Qur’an. Sebab jika ia mencintai al-Qur’an dan mengaguminya, niscaya ia akan mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun jika membenci al-Qur’an, maka ia akan membenci Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
Karena itu, siapakah di antara kita yang dapat menerima dirinya atau anak-anaknya menjadi orang yang benci kepada Allah dan Rasul-Nya yang kelak akan memberi syafaat kepada kita di hari kiamat?
Itulah sebabnya, saya membisikkan ke telinga saudara-saudara kami tercinta, kaum muslimin di manapun berada: “Kalian harus terus mempelajari dan menghafalkan al-Qur’an, serta berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Islam. Sebab sesungguhnya siapapun yang menginginkan kemuliaan dengan Islam, niscaya Allah akan memuliakannya. Namun siapa yang mencari kemuliaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan menghinakannya.”
Semoga Allah selalu memberikan taufiq-Nya untuk kalian untuk mengikuti apa saja yang dicintai dan diridhai-Nya.
Saudari-saudarimu, para muslimah yang sedang berjihad di bumi Palestina
Gaza, 29/6/2010.
(mnh)