Minggu, 18 September 2011

Seni Membangun Jaringan

Membangun jaringan adalah suatu seni karena tidak ada rumusan pasti tentang cara membangunnya. Jaringan bukan hanya sekedar kumpulan daftar nama atau urutan abjad dari relasi kita.
Kita bisa mengumpamakan jaringan seperti sebuah taman bunga yang penuh dengan aneka jenis tanaman. Keindahan dan kesuburannya tergantung pada kita sendiri sebagai tukang kebun. Sebagai tukan kebun, kita harus merancang landscape-nya dan menentukan komposisi tanaman di dalamnya. Kemudian, kita juga harus memelihara dan merawat setiap tanaman agar tumbuh subur dan berbuah pada masanya dengan penuh kasih dan kepedulian. Beberapa tanaman mungkin perlu disiram, yang lainnya perlu dipupuk, atau sebagian lain perlu dipangkas atau bahkan dicabut agar tidak merusak tanaman lainnya.
Bila kita tidak merawatnya, taman kita menjadi penuh dengan semak belukar. Taman tidak bisa menghasilkan bunga-bunga indah atau buah-buahan segar. Taman tidak berkembang dan tanaman tidak tumbuh dengan subur. Memang seperti itulah jaringan kehidupan yang kita miliki. Jika kita mengembangkan dan merawatnya, suatu saat kita akan menikmati hasilnya pada kehidupan kita selanjutnya.
Untuk mempermudah pemahaman, saya akan menceritakan kisah teman saya, bernama Andi. Andi seorang yang sangat supel dan ramah. Ia selalu menjadi pusat perhatian dalam setiap pesta atau pertemuan. Ia dapat membangun jaringan dengan mudah karena ia dapat dengan mudah mengenal setiap orang. Ia seperti seorang tukang kebun yang mudah memperoleh bibit tanaman baru dan menanamnya dalam taman kehidupan.
Tetapi, apakah ia benar-benar pembangun jaringan yang ulung? Ternyata Andi mudah melupakan kenalan atau teman barunya. Ia tidak pernah memelihara dan merawat relasi yang telah dibangunnya. Relasinya hanyalah seorang teman di kala senang. Andi terus mengembangkan jaringannya tanpa mau memelihara dan merawatnya.
Apa yang terjadi kemudian? Suatu saat Andi mengalami kejatuhan dalam bisnisnya. Ia terjebak utang yang cukup besar sehingga bisnisnya rontok. Dalam keadaan seperti ini ternyata semua kenalan dalam tumpukan kartu namanya tidak ada yang cukup merasa mengenal Andi.
Inilah seni membangun jaringan. Kita perlu memiliki komitmen dan kegigihan untuk selalu mengembangkan sekaligus merawat dan memelihara jaringan kehidupan kita. Ingat bahwa jaringan adalah kumpulan pribadi-pribadi unik dan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Pribadi-pribadi ini adalah kehidupan yang dinamis bahkan terkadang rapuh. Kita harus dapat menangani setiap pribadi dalam jaringan kita secara khusus bahkan seakan-akan kehidupan kita suatu saat nanti tergantung padanya.
Untuk menjadi pembangun jaringan yang handal kita tidak memerlukan bakat. Bagaimana jika saya seorang yang pemalu, introvert, bahkan terkesan sombong (untuk menutupi kelemahan saya yang memang tidak bisa bergaul). Bagaimana jika di setiap pertemuan atau pesta saya tidak bisa bergabung akrab dengan sesama saya?
Dalam pertemuan atau pesta, saya lebih suka menyendiri, mengamati mereka yang bergerombol dan saling berbagi cerita. Saya selalu merasa kesepian. Saya menciptakan “gua khayalan” yang membentengi saya dalam keramaian pesta.
Untuk membangun jaringan kehidupan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus mau “keluar dan bergerak” dari zona kenyamanan kita. Kita jangan menjadi orang kaku. Kita tidak harus menjadi bintang dalam suatu pesta atau dalam lingkungan kerja kita. Cobalah berkomunikasi. Jumpai dan bicaralah dengan satu orang siapa saja setiap hari. Berbagi ceritalah tentang kehidupan kita dan jadilah pendengar yang baik.
Kelompok Network 21 dalam jaringan bisnis AMWAY mengembangkan teknik yang disebut Prospekting. Tujuannya adalah untuk menemukan rekan bisnis yang prospektif untuk mengembangkan dan membangun jaringan bisnis mereka. Tetapi, cara atau teknik yang dipergunakan sangatlah sederhana dan mudah dilakukan.
Para distributor dalam Network 21 menyebut diri mereka sebagai seorang network builder – para pembangun jaringan. Namun, yang terpenting dalam perkembangan selanjutnya adalah bagaimana membangun hubungan orang-orang yang ada di dalam jaringan kita. Saya lebih senang menggunakan istilah network developer, yang berarti kita bertanggung jawab juga untuk mengembangkan kualitas Jaringan kita dengan membangun dan memberdayakan orang lain.
Inti dari teknik membangun Jaringan adalah dengan terus mengembangkan daftar nama. Tentu saja daftar pertama adalah nama orang-orang yang kita kenal. Untuk selanjutnya, yang lebih penting adalah daftar nama orang-orang yang belum kita kenal. Daftar ini harus senantiasa bertambah setiap saat. Misi kita dalam hidup ini adalah menambah daftar nama orang-orang baru dalam kehidupan kita. Ini bisa kita lakukan dengan bergabung dalam berbagai kegiatan sosial, perkumpulan atau organisasi sosial, klub olahraga atau seni. Kembangkanlah hobi kita bersama orang lain. Kita juga bisa bergabung dengan kursus-kursus. Selain untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, tempat-tempat seperti ini sangat efektif untuk meluaskan jaringan dan menambah daftar nama kita.
Sumber : Artikel Wirausaha Faozan Rahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar